Berbagai makanan untuk mencegah bau mulut di bulan puasa
Rabu, 17 Agustus 2011
4
komentar
Bau mulut atau halitosis umumnya menjadi kekhawatiran banyak orang di bulan puasa. Bagaimana cara mengatasinya?
Nafas tak sedap biasanya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni kebersihan mulut dan kesehatan pencernaan. Jadi, bau nafas bukan hanya berasal dari mulut, melainkan juga dari saluran pencernaan. Diet seimbang yang terdiri atas protein, karbohidrat, banyak buah dan sayur serta cairan berguna untuk menjaga saluran cerna yang sehat.
Nah, berikut ini adalah sejumlah makanan yang baik untuk mencegah bau mulut:
Rempah-rempah
Ketumbar, spearmint, tarragon, kayu putih, rosemary, dan kapulaga sangat baik untuk memerangi bau mulut. Anda dapat mengunyah rempah-rempah segar atau membuat tonik dengan menyeduhnya dalam air panas (sebagai teh). Tumbuh-tumbuhan ini juga sangat baik untuk pencernaan.
Yogurt
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa seporsi yogurt setiap hari dapat mengurangi tingkat hidrogen sulfida penyebab bau di dalam mulut. Yogurt berguna untuk mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut yang menjadi penyebab utama bau mulut.
Selain itu, plak mulut dan penyakit gusi lebih jarang menyerang pemakan yogurt menurut studi. Carilah yogurt dengan active cultures, yakni tidak terlalu diproses dan tidak ditambah gula.
Buah dan sayur
Buah-buahan yang renyah seperti apel, wortel, seledri dan pada dasarnya setiap buah yang kaya serat serta sayuran, adalah teman baik Anda untuk melawan halitosis. Di dalam mulut, plak bertumpuk sehingga menyebabkan bau. Mengonsumsi makanan yang meningkatkan produksi air liur menjaga mulut tetap lembap dan terbilas.
Selain itu, sebagian besar karbohidat serta protein dapat tersangkut di gigi, termasuk jenis makanan sehat seperti sereal gandum atau dada ayam. Menguyah sebutir apel setelah makan dapat membantu membersihkan mulut.
Permen tanpa gula
Permen tanpa gula dalam keadaan darurat dapat membantu menyegarkan nafas dengan menyamarkan bau. Mengisap permen juga meningkatkan produksi air liur untuk membilas plak dan bakteri.
Permen mint juga dapat menyamarkan bau meski hanya sebentar. Tapi, cari jenis permen yang tanpa gula. Sebab, gula menciptakan plak.
Vitamin C
Makanan yang kaya akan vitamin C seperti berry, jeruk, dan melon menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi pertumbuhan bakteri. Diet kaya vitamin C juga penting untuk mencegah penyakit gusi dan radang gusi. Keduanya merupakan penyebab utama halitosis.
Carilah asupan vitamin C dari makanan dan bukan suplemen. Sebab, pada sebagian orang, suplemen dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan memperparah bau mulut.
Nafas tak sedap biasanya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni kebersihan mulut dan kesehatan pencernaan. Jadi, bau nafas bukan hanya berasal dari mulut, melainkan juga dari saluran pencernaan. Diet seimbang yang terdiri atas protein, karbohidrat, banyak buah dan sayur serta cairan berguna untuk menjaga saluran cerna yang sehat.
Nah, berikut ini adalah sejumlah makanan yang baik untuk mencegah bau mulut:
Rempah-rempah
Ketumbar, spearmint, tarragon, kayu putih, rosemary, dan kapulaga sangat baik untuk memerangi bau mulut. Anda dapat mengunyah rempah-rempah segar atau membuat tonik dengan menyeduhnya dalam air panas (sebagai teh). Tumbuh-tumbuhan ini juga sangat baik untuk pencernaan.
Yogurt
Sebuah penelitian baru menemukan bahwa seporsi yogurt setiap hari dapat mengurangi tingkat hidrogen sulfida penyebab bau di dalam mulut. Yogurt berguna untuk mengurangi jumlah bakteri di dalam mulut yang menjadi penyebab utama bau mulut.
Selain itu, plak mulut dan penyakit gusi lebih jarang menyerang pemakan yogurt menurut studi. Carilah yogurt dengan active cultures, yakni tidak terlalu diproses dan tidak ditambah gula.
Buah dan sayur
Buah-buahan yang renyah seperti apel, wortel, seledri dan pada dasarnya setiap buah yang kaya serat serta sayuran, adalah teman baik Anda untuk melawan halitosis. Di dalam mulut, plak bertumpuk sehingga menyebabkan bau. Mengonsumsi makanan yang meningkatkan produksi air liur menjaga mulut tetap lembap dan terbilas.
Selain itu, sebagian besar karbohidat serta protein dapat tersangkut di gigi, termasuk jenis makanan sehat seperti sereal gandum atau dada ayam. Menguyah sebutir apel setelah makan dapat membantu membersihkan mulut.
Permen tanpa gula
Permen tanpa gula dalam keadaan darurat dapat membantu menyegarkan nafas dengan menyamarkan bau. Mengisap permen juga meningkatkan produksi air liur untuk membilas plak dan bakteri.
Permen mint juga dapat menyamarkan bau meski hanya sebentar. Tapi, cari jenis permen yang tanpa gula. Sebab, gula menciptakan plak.
Vitamin C
Makanan yang kaya akan vitamin C seperti berry, jeruk, dan melon menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi pertumbuhan bakteri. Diet kaya vitamin C juga penting untuk mencegah penyakit gusi dan radang gusi. Keduanya merupakan penyebab utama halitosis.
Carilah asupan vitamin C dari makanan dan bukan suplemen. Sebab, pada sebagian orang, suplemen dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan memperparah bau mulut.